Baru-baru ini, pidato publik Ketua The Federal Reserve (FED) Powell menarik perhatian luas di pasar keuangan. Pernyataannya diartikan sebagai penilaian terhadap situasi ekonomi saat ini dan petunjuk arah kebijakan moneter di masa depan, membuat pasar penuh harapan terhadap tindakan The Federal Reserve (FED) selanjutnya.
Powell menekankan bahwa risiko ekonomi global sedang meningkat, yang dianggap sebagai sinyal bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin mengambil langkah penurunan suku bunga. Pasar memperkirakan akan ada penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. Kecenderungan kebijakan ini dianggap sebagai pengakuan bahwa tekanan penurunan ekonomi melebihi kekhawatiran inflasi. Powell menggambarkan dampak ketegangan perdagangan terhadap harga sebagai "guncangan sementara", yang mungkin berarti bahwa data inflasi jangka pendek tidak akan menjadi faktor penghalang utama untuk kebijakan pelonggaran.
Yang sangat perlu diikuti adalah, Powell menyebutkan "pasar tenaga kerja tidak terlalu ketat", yang ditafsirkan sebagai membuka jalan untuk pemotongan suku bunga. Mengingat pasar kerja tidak terlalu panas dan tekanan inflasi juga bersifat sementara, maka hambatan untuk pemotongan suku bunga tampaknya sudah berkurang. Pada saat yang sama, pernyataannya bahwa "lapangan kerja menghadapi risiko penurunan" juga menarik perhatian pasar, karena data ketenagakerjaan selalu menjadi salah satu faktor penting dalam keputusan The Federal Reserve (FED). Peringatan proaktif ini mungkin mencerminkan kekhawatiran di dalam FED tentang prospek ekonomi.
Analis pasar membandingkan situasi saat ini dengan tahun 2019. Saat itu, setelah The Federal Reserve (FED) mengeluarkan sinyal dovish, terjadi tiga kali pemotongan suku bunga dalam tiga bulan, dan harga Bitcoin melonjak tajam dari 4000 dolar menjadi 14000 dolar. Namun, lingkungan ekonomi saat ini jauh lebih kompleks, dengan skala obligasi suku bunga negatif global telah melebihi 17 triliun dolar, dan modal sedang mencari saluran investasi baru.
Rapat Komite Pasar Terbuka Federal Reserve (FOMC) pada bulan September mungkin menjadi titik awal untuk putaran baru pelepasan likuiditas. Pasar sedang membahas dengan antusias apakah siklus penurunan suku bunga ini akan mengulangi skenario sejarah "penurunan suku bunga langsung melonjak". Para peserta pasar cryptocurrency terutama memperhatikan arah ini, karena dapat memiliki dampak signifikan pada harga aset digital.
Secara umum, pernyataan Powell memberikan petunjuk penting bagi pasar, tetapi arah kebijakan yang spesifik masih perlu diamati lebih lanjut. Keputusan The Federal Reserve (FED) akan terus dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi global, data inflasi, dan pasar kerja.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SerumSurfer
· 08-22 16:51
The Federal Reserve (FED) play people for suckers saja
Lihat AsliBalas0
SelfSovereignSteve
· 08-22 16:48
Tunggu BTC To da moon!
Lihat AsliBalas0
BearMarketLightning
· 08-22 16:38
September pump-priming, siap-siap meluncur!
Lihat AsliBalas0
GasFeeBeggar
· 08-22 16:33
bull beralih ke bear hanya perlu sekali lihat… langsung lihat apa yang dikatakan Baizi pada bulan September
Lihat AsliBalas0
rugged_again
· 08-22 16:29
Suku bunga dinaikkan sampai terjepit, sekarang sudah diturunkan?
Lihat AsliBalas0
OldLeekNewSickle
· 08-22 16:25
Saatnya memanen kita para suckers lagi... Penilaian objektif tidak menjadi saran.
Baru-baru ini, pidato publik Ketua The Federal Reserve (FED) Powell menarik perhatian luas di pasar keuangan. Pernyataannya diartikan sebagai penilaian terhadap situasi ekonomi saat ini dan petunjuk arah kebijakan moneter di masa depan, membuat pasar penuh harapan terhadap tindakan The Federal Reserve (FED) selanjutnya.
Powell menekankan bahwa risiko ekonomi global sedang meningkat, yang dianggap sebagai sinyal bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin mengambil langkah penurunan suku bunga. Pasar memperkirakan akan ada penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. Kecenderungan kebijakan ini dianggap sebagai pengakuan bahwa tekanan penurunan ekonomi melebihi kekhawatiran inflasi. Powell menggambarkan dampak ketegangan perdagangan terhadap harga sebagai "guncangan sementara", yang mungkin berarti bahwa data inflasi jangka pendek tidak akan menjadi faktor penghalang utama untuk kebijakan pelonggaran.
Yang sangat perlu diikuti adalah, Powell menyebutkan "pasar tenaga kerja tidak terlalu ketat", yang ditafsirkan sebagai membuka jalan untuk pemotongan suku bunga. Mengingat pasar kerja tidak terlalu panas dan tekanan inflasi juga bersifat sementara, maka hambatan untuk pemotongan suku bunga tampaknya sudah berkurang. Pada saat yang sama, pernyataannya bahwa "lapangan kerja menghadapi risiko penurunan" juga menarik perhatian pasar, karena data ketenagakerjaan selalu menjadi salah satu faktor penting dalam keputusan The Federal Reserve (FED). Peringatan proaktif ini mungkin mencerminkan kekhawatiran di dalam FED tentang prospek ekonomi.
Analis pasar membandingkan situasi saat ini dengan tahun 2019. Saat itu, setelah The Federal Reserve (FED) mengeluarkan sinyal dovish, terjadi tiga kali pemotongan suku bunga dalam tiga bulan, dan harga Bitcoin melonjak tajam dari 4000 dolar menjadi 14000 dolar. Namun, lingkungan ekonomi saat ini jauh lebih kompleks, dengan skala obligasi suku bunga negatif global telah melebihi 17 triliun dolar, dan modal sedang mencari saluran investasi baru.
Rapat Komite Pasar Terbuka Federal Reserve (FOMC) pada bulan September mungkin menjadi titik awal untuk putaran baru pelepasan likuiditas. Pasar sedang membahas dengan antusias apakah siklus penurunan suku bunga ini akan mengulangi skenario sejarah "penurunan suku bunga langsung melonjak". Para peserta pasar cryptocurrency terutama memperhatikan arah ini, karena dapat memiliki dampak signifikan pada harga aset digital.
Secara umum, pernyataan Powell memberikan petunjuk penting bagi pasar, tetapi arah kebijakan yang spesifik masih perlu diamati lebih lanjut. Keputusan The Federal Reserve (FED) akan terus dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi global, data inflasi, dan pasar kerja.