Ethereum (ETH) baru-baru ini menarik perhatian pasar. Dari grafik harian, tampaknya pola penyesuaian ABC sedang terbentuk. Gelombang A turun dari 4794 ke 4364, dengan penurunan 430 poin; Gelombang B rebound dari 4364 ke 4575, mendekati level retracement Fibonacci 0.5. Berdasarkan prinsip perhitungan gelombang ABC yang bergerigi, jika panjang gelombang C setara dengan gelombang A, maka target potensial mungkin berada di sekitar 4145.

Dari pengamatan level 4 jam, penurunan dari 4794 hingga 4364 dapat dianggap sebagai gelombang pertama dari penyesuaian ABC sederhana dalam bentuk gergaji W. Selanjutnya, kenaikan dari 4364 hingga 4575 mungkin merupakan rebound gelombang X. Ini menimbulkan pertanyaan: apakah penurunan baru yang dimulai dari 4575 akan berkembang menjadi penyesuaian gergaji gelombang Y? Jika iya, apakah target penyesuaian akan mencapai sekitar 4150? Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini pada akhirnya akan diungkapkan oleh pergerakan pasar.

Teori gelombang sebagai alat analisis perilaku pasar, nilainya tidak hanya terletak pada prediksi, tetapi juga dalam deskripsi mendalam tentang perilaku pasar. Namun, metode analisis teknis tunggal sering kali sulit untuk memahami pasar secara komprehensif. Menggabungkan teori gelombang dengan grafik lilin Jepang, analisis teknis pasar keuangan Murphy, dan metode lainnya, dapat memverifikasi tren pasar dari berbagai sudut, membantu trader menilai rasio risiko terhadap imbalan dengan lebih akurat.

Bagi trader, tujuan akhir analisis teknis adalah membangun sistem perdagangan yang berbasis pada manajemen risiko dan keuntungan. Dalam proses ini, menetapkan perintah stop-loss yang wajar sangat penting, karena dapat membantu kita mengelola risiko yang tidak terduga dengan efektif. Ingat, perdagangan yang sukses tidak hanya bergantung pada memprediksi arah pasar, tetapi juga pada bagaimana mengelola risiko dan melindungi keamanan dana.