Dalam siklus pasar Aset Kripto ini, banyak investor mengalami kerugian karena keterbatasan pemahaman. Mereka salah mengira bahwa pasar akan mengulangi pola yang sama setiap empat tahun, berinvestasi secara buta dalam proyek Token yang bersifat meniru, berharap proyek-proyek ini dapat memberikan imbal hasil yang besar seperti di masa lalu. Namun, kenyataannya adalah proyek-proyek yang bersifat meniru telah kehilangan daya tariknya, dan banyak koin dengan kapitalisasi pasar kecil juga telah kehilangan nilai.

Beberapa investor meskipun memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, tetapi karena mengejar keuntungan yang berlebihan, akhirnya malah kehilangan kesempatan baik, dan hanya tersisa tumpukan Token yang nilainya merosot. Penyebab mendasar dari situasi ini adalah ketidakmampuan investor untuk memperbarui pemahaman pasar mereka tepat waktu. Bitcoin sudah tidak lagi seperti Bitcoin yang dulu, seluruh pasar Aset Kripto juga telah mengalami perubahan besar.

Karena pemahaman yang tertinggal dari perkembangan pasar, ditambah lagi tidak mengerti cara membagi portofolio investasi dengan bijak, mengikuti tren tanpa pikir panjang dalam memilih instrumen investasi, mudah terpengaruh oleh media sosial dan media tradisional, kurang mampu berpikir secara mandiri, yang akhirnya mengakibatkan melewatkan momentum pasar bullish, entah terus bersikeras memegang aset yang merugi, atau terpaksa menjual rugi dan keluar dari pasar.

Bagi sebagian besar investor, mengalokasikan sebagian besar dana pada aset kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum mungkin merupakan pilihan yang relatif aman. Meskipun strategi investasi seperti itu mungkin tidak menghasilkan keuntungan besar, dalam jangka panjang biasanya dapat memberikan hasil yang stabil. Mengenai investasi pada token dengan kapitalisasi pasar kecil, investor perlu berpikir matang-matang dan mengevaluasi apakah mereka memiliki kemampuan dan keberuntungan untuk mengenali proyek-proyek berkualitas.